Revolusi Mental tidak akan berguna apa-apa jika hanya berhenti sebagai konsep yang sekedar memberi inspirasi. Revolusi Mental adalah gerakan nyata yang harus bisa menjadi sumber kekuatan perubahan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang sudah disebutkan pada bab sebelumnya, Revolusi Mental pada dasarnya adalah gerakan ‘back to God’, kembali berpaling dan mengandalkan Tuhan untuk mengubah manusia lama dalam diri kita menjadi manusia baru. Jadi dalam Revolusi Mental yang akan mengubah kita menjadi manusia baru bukanlah upaya dan kekuatan kita sendiri melainkan kekuatan dan rahmat dari Tuhan.
Revolusi Mental juga tidak bisa dilakukan hanya melalui proses intelektual. Krisis peradaban sudah memberi manusia pelajaran yang sangat berharga untuk tidak lagi meninggalkan Tuhan dan hanya mengandalkan pencapaian akal budi manusiawinya saja. Oleh karenanya Revolusi Mental menjadikan keterlibatan Tuhan mutlak harus ada dalam setiap prosesnya. Dengan demikian Revolusi Mental juga melibatkan spiritualitas di dalamnya. Cara yang digunakan dalam Revolusi Mental sangat sederhana dan dapat dipraktekkan setiap orang, yaitu dengan doa singkat yang diucapkan berulang-ulang. Dengan mengucapkan doa ini setiap hari sesering mungkin maka doa ini akan menjadi bagian dari kesadaran hidup seseorang dan membawa perubahan yang besar.
Doa berulang-ulang seperti ini sangat umum dilakukan oleh semua orang yang menjalani hidup spiritual. Jenis doa ini sudah menjadi bagian dari tradisi spiritual yang ada pada banyak agama besar seperti Hindu, Budha, Yahudi, Katolik, Ortodoks, Kristen Protestan, dan Islam. Dalam tradisi spiritual Hindu dan Budha, doa yang berulang-ulang ini biasanya menjadi bagian dari meditasi spiritual. Orang Katolik punya tradisi doa berulang-ulang semacam ini misalnya dalam Doa Rosario ataupun dalam Doa Koronka (Kerahiman Ilahi). Penganut Gereja Ortodoks juga sangat akrab dengan Doa Yesus yang tidak lain adalah doa singkat yang diucapkan berulang-ulang. Demikian juga dalam tradisi agama Islam, cara berdoa seperti ini dikenal dengan nama dzikir dan biasa dilakukan dengan menggunakan bantuan tasbih. Meskipun relatif baru, dalam kalangan Protestan cara berdoa semacam ini juga mulai diterima, misalnya oleh Gereja Anglikan dan Lutheran.
Jadi doa berulang-ulang ini adalah sebuah cara yang sangat umum, digunakan sejak lama, sudah teruji oleh jaman, dan bisa diterima oleh banyak agama. Bisa dikatakan cara ini sangat universal. Revolusi Mental akan menggunakan cara ini dan membuatnya menjadi sumber kekuatan spiritual sehari-hari yang dibutuhkan untuk mengubah manusia lama menjadi manusia baru.
0 komentar:
Posting Komentar